MARKETING
LANGIT
(oleh
: Ratna Farida)
Marketing Langit itu apa?
Marketing
langit itu adalah usaha-usaha yang kita lakukan selain dengan ilmu-ilmu dunia
(Ilmu Marketing, Ilmu Closing, dll ).
Apakah
kesuksesan itu suatu kebetulan? Kesuksesan tentu bukan suatu kebetulan, kebetulan
dia sukses, kebetulan dagangan laris, kebetulan dia bisnisnya berkembang,
kebetulan mitra bisnisnya orang-orang hebat.
Nah
kalau itu bukan kebetulan trus apa? Itu yang nanti kita akan bahas di sini. Mengapa
bisa laris? Mengapa bisa punya reseller banyak? Mengapa bisa cepet sukses?
Sukses itu setelah Bahagia?
Mengapa harus bahagia dulu?
Sukses
itu bukan kunci menuju bahagia, tetapi kebahagianlah kunci menuju kesuksesan. (Nikmah Nursyam)
Bagaimana Cara Bahagia?
Bahagia
karena kita sudah mampu :
-
bersabar
-
bersyukur
-
memaafkan
-
bersedekah
-
melawan penyakit hati (tamak, sombong,
angan, ingkar, malas, kebiasaan merusak, cepat puas, putus asa, dengki, pelit,
egois/asosial, riya dll.)
dll
Bagaimana supaya Mendapat Keberuntungan?
Bagaimana
supaya sukses? Bagaimana supaya dagangan laris? Bagaimana supaya bisnisnya
berkembang? Bagaimana supaya menemukan mitra bisnis yang hebat?
Caranya
yaitu memperbanyak rekening kebaikan kita dan hindari rekening keburukan.
Apa Hubungannya Rekening Kebaikan
dan Kesuksesan
1. Kisah
3 orang yang terperangkap di sebuah gua
Coba kita renungkanlah kisah 3 orang
yang terperangkap di sebuah gua tertutup batu besar! Mereka telah ikhlas
melakukan kebaikan yang kemudian menjadi wasilah (sarana berhubungan) dengan
Allah SWT. Atas keikhlasan Allah akan
menolong dan member kemudahan di saat membutuhkan.
“Dialah Pelindung mereka disebabkan apa
(amal-amal saleh) yang senantiasa mereka kerjakan.” (QS Al-An’am : 127).
2. Kisah
Nabi Yunus dalam perut ikan.
Nabi
Yunus yang di masa susah (dalam perut ikan) berdoa kepada Allah, Allah pun
kemudian memberi jalan keluar baginya. Hal itu dikarenakan dulunya saat hidup
di daratan (di masa lapang) Nabi Yunus sering melakukan kebaikan, sehingga
Allah selamatkan ia ketika kesulitan, sehingga tidak sampai mati di dalam perut
ikan.
“Kalaulah ia tidak termasuk orang yang dulunya
banyak bertasbih (sholat), niscaya ia akan tetap tinggal di perutnya (hiu)
hingga hari dibangkitkan.” (Q.S As-Shoffaat:143)
Di
dalam riwayat hadits yang lain, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kenalilah Allah di masa
lapang (senang), niscaya Allah akan mengenalimu di masa engkau menghadapi
kesulitan.” (disahihkan oleh Syaikh al-Albany dalamFhahibul Jaami’)
Hikmah Kisah di Atas
Semakin
besar rekening kebaikanmu di sisi-Nya, semakin banyak kebaikan yang akan
kauterima dari-Nya. Allah akan semakin
banyak memberi kemudahan untuk kita. Ini kaidah penarikan dana hanya dari
rekening.
Dan kalau rekening keburukan kita
banyak, tentu yang akan datang adalah kesulitan dan keburukan.
Mengapa Kita harus Memperbanyak Rekening
Kebaikan?
1.
Allah berfirman. “Jika kamu berbuat baik, (berarti) kamu berbuat baik bagi
dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu
sendiri” (QS Al-Isra’: 7).
2.
"Barangsiapa melepaskan satu kesusahan dunia seorang mukmin, maka Allah
akan melepaskan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa yang
memberikan kemudahan bagi orang yang sedang mendapatkan kesulitan, maka Allah
akan memberikan kemudahan baginya didunia dan di akhirat. Barangsiapa menutupi
aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat.
Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba itu mau menolong
saudaranya." (HR. Muslim )
3.
Dari Abu Ad-Darda’ dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
“Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama
muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu
juga kebaikan yang sama.” (HR. Muslim no. 4912)
4.
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS.
Ibrahim: 7)
5. "Barangsiapa mengerjakan kebaikan walau sebesar zarah pun,
nescaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan walau sebesar zarah pun, nescaya dia akan melihat (balasan) nya pula.”
( QS : 7-8 )
6. Hindari Penyakit Hati, Segera Obati Jika Kita
Terserang Penyakit Hati.
a. Lawan
Tamak Dengan Sahaja : 1. Meringankan diri dengan menjauhi keborosan 2. Sanggup
mulai dari bawah 3. Tidak semuanya sendiri 4. Jauhi amarah diri dan orang lain
b.
Lawan Sombong Dengan Rendah Hati : 1. Pelajaran dari siapa saja 2. Tundukkan
Kesombongan dengan belajar 3. Pakai baju kepibadian sendiri 4. Ketinggian budi
di peroleh melalui kerendahan hati
c.
Lawan
Angan dengan Tawakal : 1. Satu
keberuntungan hanya kepada-Nya 2. Jangan lemah dan bersedih hati 3. Sebrangi
jembatan jika sudah tiba 4. Menyadari takdir selalu diberi yang terbaik
d.
Lawan Ingkar dengan Taat : 1. Jadikan
ilmu sebagai bahan bakar bagi pekerti 2. Kejar hidayah dengan takut maksiat 3.
Jangan menantang datangnya nasib buruk 4. Terima standar yang telah ditetapkan
e.
Lawan Malas dengan Rajin : 1. Setelah
yang satu kerjakan yang lain. 2. Malu karena tidak punya kesibukan 3. Jadikan
hari ini sebagai hari paling sibuk, kemarin telah pergi dan besok belum datang.
4. Sambut penghidupan yang pasti dengan tetesan keringat
f.
Lawan Kebiasaan Merusak dengan Memelihara
: 1. Mempertahankan kebaikan dengan
kebaikan yang lain 2. Jangan gubris kelemahan di sekitar, carilah kelebihan 3.
Damaikan konflik karena setiap orang adalah aset 4. Memelihara orang walau
hanya satu seakan memelihara seluruh manusia.
g.
Lawan Cepat Puas dengan Cita-Cita : 1.
Raih bintang dengan optimis 2. Tidak tergesa melihat nasib 3. Saat di uji dia
menyembutkan ujian itu dengan baik 4. Paham atas kesalahan yang tak terhindar
tapi besok harus lebih baik.
h.
Melawan Putus Asa dengan Ikhtiar : 1.
Terlibat dengan arus utama 2. Mensyukuri kelebihan 3. Mengganti kekhawatiran
dengan memulai kerja kecil 4. Tanamlah padi walau besok kiamat
i.
Lawan Dengki dengan Sayang : 1. Selalu
ingin menambah sahabat 2. Menyayangi orang lain 3. Senantiasa bersabar atas
segala serangan negatif 4. Selalu senang atas kesuksesan orang lain
j.
Lawan Pelit dengan Pemurah : 1. Ingin
selalu berbagi nikmat 2. Memberi bahkan di saat sempit sekalipun 3.
Memperbanyak epos bahkan kepada musuh 4. Bermurah hati dari yang kecil hingga
nyawa sekalipun
k.
Lawan Egois/Asosial dengan Berbagi : 1.
Membangun keberuntungan pada keperluan orang lain 2. Tidak menyia-nyiakan
kesempatan beramal 3. Berbagi karena ingin di bagi ridho-Nya 4. Isi alam tidak
pernah habis
l.
Lawan Riya dengan Terbang Rendah : 1.
Menjadi role model yang tulus dengan kesadaran akan adanya batasan waktu
sebagai model 2. Selalu takut kepada-Nya 3. Menyadari dirinya hanya setitik air
di samudra luas 4. Mengalihkan pujian kepada orang yang perlu
Mengapa Kita Mengindari Rekening
Keburukan?
1.
“Rencana jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakan sendiri.”
(Faathir :43).
2.
“Dan siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit.” (Thaha:124)
3.
“Berhati-hatilah kalian terhadap dosa kecil, sebab jika ia berkumpul
dalam diri seseorang akan dapat membinasakannya.” ( Hadis riwayat
Ahmad dan Tabrani dalam Al Awsath )
Trus Apa Hubungannya Rekening Kebaikan dengan Keberuntungan
dan Kesuksesan?
Rekening
Kebaikan yang telah kita kumpulkan bisa dicairkan dalam bentuk kemudahan, keberuntungan,
kebahagiaan, terhindar dari kesulitan, kebahagiaan, dll. Semakin banyak kita
mendapat keberuntungan semakin berkurang saldo rekening kebaikannya. Oleh sebab
itu, barangsiapa ingin mendapatkan keberuntungan terus menerus, lakukan terus
kebaikan.
Rekening
Keburukan yang kita kumpulkan akan dicairkan kesulitan, kesialan, musibah dll.
Ketika musibah datang dalam hidup kita, saat itu saldo rekening keburukan kita
juga berkurang. Nah berarti orang yang
dalam hidupnya selalu mendapat musibah sesungguhnya adalah akibat dari tindakan
dia yang terus menerus menyebarkan energi negatif dalam hidupnya sehingga saldo
rekening negatifnya tidak pernah habis.
Praktenya Bagaimana?
Kita harus membuat rekening kebaikan
dan menghindari rekening keburukan. Bagaimana prakteknya dalam bisnis?
Bagaimana prakteknya dalam jualan?
Sekarang
kita praktek buat daftar rekening, kebaikan itu apa saja.
Mengapa Kita Berbuat Kebaikan dan Menghindari Keburukan
Adalah wajar seseorang berbuat
sesuatu yang bisa mendatangkan faedah dan keuntungan bagi dirinya. Hanya saja,
seringkali orang hanya memandang faedah dan keuntungan itu secara langsung.
Sehingga ia menjadi orang yang egois, tidak peka terhadap penderitaan orang
lain, memikirkan diri sendiri meskipun terkadang harus merugikan dan menyakiti
orang lain. Dengan keadilan-Nya, Allah menjadikan perbuatan baik kepada orang
lain sebagai sebab kebaikan untuk pelakunya. Setiap orang berbuat baik kepada
orang lain, niscaya kebaikan itu akan kembali kepada dirinya. Allah akan
membalas manusia sesuai dengan usahanya, baik balasan di dunia maupun di
akhirat.
Dan kebalikannya jika kita melakukan
keburukan (mencuri, mengejek, membohongi, sombong), itu sebenarnya kita sedang
berbuat keburukan untuk diri sendiri.
Keburukan yang dimaksud bisa berhubungan dengan duniawi dan ukhrawi
sekaligus. Keburukan yang menimpa urusan duniawi seperti datangnya penyakit,
musibah, kepailitan dan yang lain. Adapun keburukan di akhirat, meliputi adzab
kubur, hingga peristiwa yang terjadi setelah hari Kiamat.
Nabi jg
bersabda,"Barangsiapa melepaskan satu kesusahan dunia seorang mukmin, maka Allah akan melepaskan darinya
satu kesusahan di liari Kiamat. Barangsiapa yang memberikan kemudahan bagi
orang yang sedang mendapatkan kesulitan, maka Allah akan memberikan kemudahan
baginya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka
Allah akan menutupi
aibnya di
dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba itu mau menolong saudaranya." (HR. Muslim).
“Doa seorang muslim
untuk saudaranya (sesama muslim) tanpa diketahui olehnya adalah doa mustajabah.
Di atas kepalanya (orang yang berdoa) ada malaikat yang telah diutus. Sehingga
setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus
tersebut akan mengucapkan, “Aamiin dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu.”
Dari Ibnu Mas”ud ra. bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa menunjukkan
(seseorang) kepada kebaikannya, ia memperoleh pahala seperti pahala orang yang
melakukannya.” (HR. Muslim)
Barang siapa berbuat
kebaikan maka dia berpahala dan akan mendapat pahala dari orang yang
mengikutinya. Barang siapa yang berbuat kejahatan maka dia berdosa dan akan
mendapat dosa dari orang yang menirunya (HR. Bukori-Muslim)
"Barangsiapa
melepaskan satu kesusahan dunia seorang mukmin, maka Allah akan melepaskan
darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa yang memberikan kemudahan
bagi orang yang sedang mendapatkan kesulitan, maka Allah akan memberikan
kemudahan baginya didunia dan di akhirat. Barangsiapa menutupi aib seorang
muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah
senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba itu mau menolong saudaranya."
(HR. Muslim )
“Jika kamu berbuat baik,
(berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat,
Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri” (QS Al-Isra’: 7).
“Barangsiapa yang mengerjakan
amal yang saleh maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa
mengerjakan kejahatan, Maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada
Tuhanmulah kamu dikembalikan. ( Al- Jatsiyah : 15)”
“Rencana jahat itu tidak akan
menimpa selain orang yang merencanakan sendiri.” (Faathir :43).
“Dan siapa yang berpaling dari
peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit.” (Thaha:124)
“Dan (ingatlah juga), tatkala
Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".”(QS. Ibrahim: 7)
Dari An-Nu’man bin Basyir
berkata, “Rasulullah saw. berkhutbah di atas mimbar menyampaikan sabdanya:
‘Barangsiapa tidak mensyukuri yang sedikit, berarti tidak bisa mensyukuri yang
banyak. Barangsiapa tidak berterima kasih kepada manusia, berarti ia tidak
bersyukur kepada Allah. Sesungguhnya menyebut-nyebut nikmat Allah adalah
bersyukur dan meninggalkannya adalah kufur. Bersatu akan membawa rahmat dan
bercerai-berai akan mendatangkan adzab’.” (Musnad Imam Ahmad, no. 17721)
Kesempulan dari ayat dan hadist
di atas :
Berbuat
keburukan (mencuri, mengejek, membohongi, sombong) = Berbuat keburukan untuk
dirinya sendiri.
Mendoakan
orang lain = mendoakan diri sendiri
Melepaskan
1 kesusahan orang lain à
Allah akan melepaskan 1 kesusahan di hari kiamat
Memberikan
kemudahan orang lain yang sedang mendapatkan kesulitan à Allah akan memberikan kemudahan
baginya di dunia dan akhirat.
Menutupi
aib seorang muslim, à
maka Allah akan menutupi
aibnya
di dunia dan di akhirat
Menolong
orang lain = menolong diri sendiri
Bersyukur
--àNikmat
bertambah
Mengingat
Allah di saat lapang -à
Allah akan menolong kita di saat sempit.
Praktek 1
Terapi untuk memperkuat syaraf giving /
suka memberi / suka berbuat kebaikan
Menuliskan minimal 15 yang Anda berikan
kepada orang lain sepanjang hari ini (senyuman, sapaan, doa, kata-kata sopan,
sepotong kue, kemudahan dll.)
Terapi
ini sebaiknya ditulis malam hari 30 menit sebelum tidur, karena otak sedang
berada dalam gelombang alfa, sehingga lebih mudah masuk ke bawah sadar.
Dan
ditulis setiap hari tanpa putus selama minimal 21-40 hari. Kalau terlewat harus
mengulang lagi dan dihitung mulai hari ke-1 lagi.
Praktek 2
Terapi
Gratitude
Qs:.99 ( Az-Zilzal) ayat 7 yang
artinya:
” Barang siapa yang berbuat kebaikan sebesar zarrah, niscaya dia akan menerima balasannya”.
” Barang siapa yang berbuat kebaikan sebesar zarrah, niscaya dia akan menerima balasannya”.
Tabungan
Kebaikan
Hukum
Kekekalan Energi mengatakan “Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan,
energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya”. Hukum ini
diciptakan oleh James Prescott Joule, seorang ahli fisika Inggris yang namanya
diabadikan menjadi satuan energi.
Hukum
ini juga berlaku dalam kehidupan manusia.
Aktivitas
yang kita lakukan setiap hari merupakan perubahan energi dari satu bentuk ke
bentuk lainnya. Contohnya, saat kita makan, kita mengubah energi kimia dari
makanan menjadi energi yang kita gunakan untuk bergerak dan berpikir. Energi
yang kita berikan untuk perusahaan saat kita bekerja akan ditukar menjadi
energi potensial yang kita dapatkan dari perusahaan (income atau gaji).
Energi
tersebut bisa ditabung untuk dipergunakan bila diperlukan nantinya. Sebagai
contoh: bila kita makan berlebihan, maka kelebihan energi tersebut akan
disimpan di dalam tubuh dalam bentuk lemak. Lemak tersebut Begitu pula, bila
kita telah bekerja keras dan cerdas, sehingga “nilai” dari hasil kerja kita
tersebut lebih besar dari gaji kita, maka energi tersebut akan ditabung.
Tabungan tersebut akan dicairkan dalam bentuk kenaikan gaji (karena gaji naik
atau mendapat promosi jabatan atau karena pindah kerja ke tempat kerja dengan
gaji yang lebih baik). Dilain pihak, bila kita banyak melakukan kejelekan
(tabungan negatif), maka suatu saat kita juga harus membayarnya. Sebagai
ilustrasi: bila kita bekerja malas-malasan sehingga hasil kerja kita lebih
rendah dibandingkan dengan gaji, maka dalam jangka panjang kita akan dipecat/
di PHK. Bila kita mencuri atau menipu, suatu saat kita akan dihukum (baik
hukuman di dunia atau di akhirat).
Apa
implikasinya bagi kita? Mari kita melakukan kebaikan sebanyak-banyaknya agar
kita punya banyak tabungan positif. Tabungan kebaikan tersebut bisa kita
cairkan nanti bila kita membutuhkannya, baik ketika kita masih hidup didunia
atau untuk nanti di akhirat. Tabungan kebaikan tersebut bisa juga kita
hadiahkan kepada orang lain. Sahabat saya Mas E H W menghadiahkan tabungan
tersebut untuk adiknya ketika adiknya mengalami kecelakaan dan tidak sadar. Mas
E H W berdoa meminta kesembuhan bagi adiknya dengan mencairkan tabungan
kebaikan yang banyak dia punyai. Tabungan kebaikan tersebut banyak dihadiahkan
oleh para orang tua kepada anak anaknya. Oleh karena itu, agama mengajarkan
agar kita berbuat banyak kebaikan (wakaf atau sedekah atas nama orang tua, dll)
untuk membalas kebaikan orang tua kita. ====================
Dalam
sebuah hadits riwayat Imam Bukhari Muslim dikisahkan, ada tiga orang pemuda
pergi hendak beribadah kepada Allah. Di perjalanan hujan turun sangat lebat
sekali. Lalu mereka pun berlindung di dalam sebuah gua. Tiba-tiba jatuh sebuah
batu sangat besar menutupi mulut gua. Ketiga-tiga pemuda itu akhirnya terkurung
dan tidak dapat keluar.
Seorang
dari mereka berkata kepada yang lainnya, “Wahai hamba Allah, demi Allah, tidak
ada yang dapat menyelamatkan kita sekarang ini kecuali Allah Swt. Barangkali
ada amal paling baik yang pernah kita lakukan yang dapat kita kemukakan
kepada-Nya untuk menyelamatkan kita dari musibah ini”.
Salah
seorang dari mereka lalu berkata, “Ya Allah, saya pernah terpikat kepada
seorang wanita yang sangat cantik. Kerana aku memiliki kekuasaan dan kekayaan,
lalu aku bayar wanita itu dengan harga yang dikehendakinya. Ketika kami
berdua-duaan dan aku mempunyai kesempatan untuk berbuat zina, tiba-tiba aku
ingat siksa-Mu ya Allah, lalu aku batalkan niat buruk itu. Ya Allah, seandainya
apa yang aku perbuat itu baik menurut-Mu, tolong geserkan batu besar yang
menghalangi mulut gua ini.”
Selesai
pemuda itu berkata-kata, tiba-tiba batu besar yang menutupi mulut gua itu
bergeser sedikit, tetapi mereka belum dapat keluar. Lalu pemuda kedua pula
berkata, “Ya Allah, aku pernah menyuruh sekelompok orang bekerja dengan upah
masing-masing setengah dirham. Ketika mereka selesai bekerja, aku terus
membayar upahnya. Tiba-tiba ada salah seorang daripadanya menolak mengambil
upah itu, kerana ia merasa melakukan dua pekerjaan sekaligus. Ia hanya ingin
diupah sebanyak satu dirham. Kerana tidak bersetuju dengan kadar upahnya, orang
itu lalu pergi begitu sahaja tanpa mengambil upahnya terlebih dahulu.
Sepeninggalan
orang itu, aku laburkan uangnya yang setengah dirham itu sehingga menghasilkan
banyak keuntungan. Pada suatu hari orang tadi datang semula dan meminta upahnya
yang setengah dirham itu. Lalu aku berikan kepadanya 10 ribu dirham dari
keuntungan wangnya yang setengah dirham dari upahnya dahulu. Orang tersebut
terkejut dan mengatakan: “Jangan kamu hendak bergurau, upah aku dahulu bukan
sebesar ini tetapi hanya setengah dirham”. Lalu aku jelaskan, bahawa uangnya
yang setengah dirham itu telah aku laburkan sehingga terus bertambah sampai
sebanyak ini.
Setelah
jelas, dia pun mengambilnya dengan penuh bahagia dan rasa syukur. Ya Allah,
Engkau Maha Tahu, aku melakukan itu semata-mata kerana mengharapkan
keredhaan-Mu. Ya Allah, jika apa yang aku lakukan itu baik menurutMu, tolong
angkat batu yang menghalangi tempat keluar kami ini.” Lalu batu itu bergeser
kembali, namun mereka tetap belum dapat keluar.
Pemuda
yang ketiga pula lalu berkata, “Ya Allah, kedua orang tua ku sudah sangat tua.
Meskipun demikian, aku sangat menyayangi keduanya dan aku tidak pernah minum
atau makan sebelum keduanya minum dan makan. Suatu hari aku bawakan sebotol air
susu untuk keduanya namun mereka sedang tidur dengan lena. Aku tidak berani
mengejutkannya, lalu aku tunggu sehingga keduanya bangun. Meskipun anak aku
waktu itu menangis meminta susu itu, namun aku tidak memberikannya sebelum
kedua orang tua aku meminumnya terlebih dahulu. Apabila kedua orang tua ku
bangun, aku terus memberinya minum.
Ya
Allah, Engkau Maha Tahu, apa yang aku perbuat itu semata-mata kerana mengharap
keredhaan-Mu, maka tolong alihkan batu ini supaya kami dapat keluar”. Akhirnya
batu itu bergeser kembali dan akhirnya mereka dapat keluar dari gua tersebut
dengan selamat. (HR.Bukhari dan Muslim).
PENGAJARAN..
~ Allah memberikan bantuan kepada mereka yang benar-benar berdoa dengan penuh
keikhlasan kepadaNya. ~ Dalam kesempitan, kita dibolehkan bertawassul dengan
amal kebajikan yang kita lakukan. ~ Bertawassul juga merupakan salah satu ciri
dalam Ahlus Sunnah Wal Jamaah ~ Dalam melaksanakan sesuau pekerjaan eloklah
bermuafakat terlebih dahulu sebab muafakat itu membawa berkat ~ Berbakti kepada
ibubapa adalah satu amalan soleh ~ Berlaku jujur dalam perniagaan juga amalan
soleh ~ Mengelak dari melakukan perzinaan adalah amalan soleh
1.
37. Lawan Tamak Dengan Sahaja 1.
Meringankan diri dengan menjauhi keborosan 2. Sanggup mulai dari bawah 3. Tidak
semuanya sendiri 4. Jauhi amarah diri dan orang lain
2.
38. Orang yang memiliki sikap dan perilaku
positif adalah ketika terjebak macet, misalnya, dia akan menganggap dirinya
sedang menjalani kursus kesabaran. Ketika sedang sakit, dia berprasangka baik
kepada tuhanyang maha kuasa bahwa tuhan sedang mengurangi energi negatif yang
ada pada dirinya, tuhan nsedang membersihkan dirinya
3.
39. Sikap dan prilaku produktif adalah cara
pandang dan perilaku kita untuk memanfaatkan seluruh aset diri dan terus
menciptakan hasil karya yang dapat menambahkan epos bagi diri sendiri dan
lingkungan.
4.
40. Sikap dan perilaku kontributif adalah
cara pandang dan perilaku kita untuk memanfaatkan segala sesuatu yang kita
miliki dan terus membantu, mendukung, serta memberikan kontribusi pada orang
dan lingkungan.
5.
41. Lawan Sombong Dengan Rendah Hati 1.
Pelajaran dari siapa saja 2. Tundukkan Kesombongan dengan belajar 3. Pakai baju
kepibadian sendiri 4. Ketinggian budi di peroleh melalui kerendahan hati
6.
42. Lawan Angan Dengan Tawakal 1. Satu
keberuntungan hanya kepada-nya 2. Jangan lemah dan bersedih hati 3. Sebrangi
jembatan jika sudah tiba 4. Menyadari takdir selalu diberi yang terbaik
7.
43. Lawan Ingkar Dengan Taat 1. Jadikan
ilmu sebagai bahan bakar bagi pekerti 2. Kejar hidayah dengan takut maksiat 3.
Jangan menantang datangnya nasib buruk 4. Terima standar yang telah ditetapkan
8.
44. Lawan Malas Dengan Rajin 1. Setelah
yang satu kerjakan yang lain. 2. Malu karena tidak punya kesibukan 3. Jadikan
hari ini sebagai hari paling sibuk, kemarin telah pergi dan besok belum datang.
4. Sambut penghidupan yang pasti dengan tetesan keringat
9.
45. Lawan Kebiasaan Merusak Dengan
Memelihara 1. Mempertahankan kebaikan dengan kebaikan yang lain 2. Jangan
gubris kelemahan di sekitar, carilah kelebihan 3. Damaikan konflik karena
setiap orang adalah aset 4. Memelihara orang walau hanya satu seakan
10. 46. Lawan Cepat Puas Dengan Cita-Cita 1.
Raih bintang dengan optimis 2. Tidak tergesa melihat nasib 3. Saat di uji dia
menyembutkan ujian itu dengan baik 4. Paham atas kesalahan yang tak terhindar
tapi besok harus lebih baik.
11. 47. Melawan Putus Asa Dengan Ikhtiar 1.
Terlibat dengan arus utama 2. Mensyukuri kelebihan 3. Mengganti kekhawatiran
dengan memulai kerja kecil 4. Tanamlah padi walau besok kiamat
12. 48. Lawan Dengki Dengan Sayang 1. Selalu
ingin menambah sahabat 2. Menyayangi orang lain 3. Senantiasa bersabar atas
segala serangan negatif 4. Selalu senang atas kesuksesan orang lain
13. 49. Lawan Pelit Dengan Pemurah 1. Ingin
selalu berbagi nikmat 2. Memberi bahkan di saat sempit sekalipun 3.
Memperbanyak epos bahkan kepada musuh 4. Bermurah hati dari yang kecil hingga
nyawa sekalipun
14. 50. Lawan Egois/Asosial Dengan Berbagi 1.
Membangun keberuntungan pada keperluan orang lain 2. Tidak menyia-nyiakan
kesempatan beramal 3. Berbagi karena ingin di bagi ridhonya 4. Isi alam tidak
pernah habis
15. 51. Lawan Riya Dengan Terbang Rendah 1.
Menjadi role model yang tulus dengan kesadaran akan adanya batasan waktu
sebagai model 2. Selalu takut kepada-nya 3. Menyadari dirinya hanya setitik air
di samudra luas 4. Mengalihkan pujian kepada orang yang perlu
Apa hubungan kesuksesan dengan kebahagiaan
Sukses
itu bukan kunci menuju bahagia, tetapi kebahagianlah kunci menuju kesuksesan. (Nikmah Nursyam)
Kebaikan itu apa saja.
Nah
ini kita harus perlu ilmu untuk membedakan apa saja itu kebaikan dan apa itu
yang bukan kebaikan. Secara umum kebaikan itu disebut ibadah. Kebaikan itu
adalah
-
melaksanakan perintah-Nya (shalat, puasa, menghindari dosa besar, bertaubat
dll),
-
ketundukkan dan kecintaan yang tertinggi hanya kepada-Nya. Dalam hal apapun
biasakan menggunakan prinsip : Allah dulu, Allah lagi, dan Allah terus"
-
Melakukan apa-apa yang dicintai dan diridhai-Nya. Baik berupa ucapan atau
perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin.
Inspirator
SuksesMulia.
Julukan itu diberikan oleh rekan-rekannya didasari oleh kepiawaiannya mendorong
orang untuk selalu meraih kehidupan terbaik: Sukses Mulia. Sukses adalah orang
yang memiliki 4-ta (harta, tahta, kata dan cinta) yang tinggi, 4-ta itu
diperoleh dengan memerhatikan etika dan agama yang dianutnya. Sementara mulia
adalah memanfaatkan 4-ta yang sudah diperoleh untuk memberi manfaat kepada
orang-orang di sekitarnya.
Sangat menginspirasi ...
BalasHapusTerimakasih atas ulasan tentang marketing langit ini
Semoga kebaikan anda mendapatkan balasan yang setimpal
Aamiin